Ayah, abi, abah, papah, atau apapun sebutannya adalah sosok yang paling bertanggung jawab dalam pengasuhan anak. Paradigma yang ada di masyarakat sekarang ini peran orang tua menjadi terkotak kotak dimana peran ayah lebih ke mencari nafkah dan pengasuhan berada dibawah tanggung jawab seorang ibu, meskipun tak jarang pola pengasuhan ini ditanggung bersama tetapi porsinya tetap lebih ke sosok ibu.
Di dalam Al-Qur’an terdapat 17 dialog pengasuhan yang tersebar di sembilan surat. ke 17 dialog tersebut terbagi :
- 14 dialog antara ayah dan anak,
- 2 dialog antara ibu dan anak,
- 1 dialog antara kedua orang tua ( tanpa nama ) dan anak.
Ternyata al-Qur’an ingin memberikan pelajaran. Bahwa untuk melahirkan generasi istimewa seperti yang diinginkan oleh Allah dan Rasul-Nya, harus dengan komposisi seperti di atas.
Jika kita bandingkan, ternyata dialog antara ayah dengan anaknya, lebih banyak daripada dialog antara ibu dengan anaknya. Jauh lebih banyak. Lebih sering. 14 banding 2.
Ada pepatah yang mengatakan " ibu adalah madrasatul ula ", ibu adalah sekolah pertama bagi anak anaknya. pepatah tampaknya belum lengkap. seharusnya : ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya, dan ayah adalah kepala sekolahnya. tugas kepala sekolah disini adalah menyamankan istri, menetapkan visi dan misi, melakukan evaluasi dan terkadang sekali-kali mengajar dengan intens.
Imam Ibnul Qayyim berkata:
“Betapa banyak orang yang menyengsarakan anaknya, buah hatinya di dunia dan akhirat karena ia tidak memperhatikannya, tidak mendidiknya dan tidak memfasilitasi syahwat (keinginannya), sementara dia mengira telah memuliakannya padahal dia telah merendahkannya. Dia juga mengira telah menyayanginya padahal dia telah mendzaliminya. Maka hilanglah bagiannya pada anak itu di dunia dan akhirat. Jika Anda amati kerusakan pada anak-anak penyebab utamanya adalah AYAH.” (Tuhfatul maudud bi ahkamil maulud)
Berikut adalah paparan dari seorang psikolog anak, Elly Risman, Psi. (Direktur & Psikolog Yayasan Kita dan Buah Hati) semoga Alloh merahmati beliau, mengingatkan tentang pentingnya peran seorang ayah dalam proses tumbuh kembang anak. beliau menyebutnya Vitamin A(yah) untuk Anak Kita.
Vitamin A(yah) untuk Anak Kita.
Tantangan zaman yang luar biasa berat bagi anak-anak kita saat ini membutuhkan vitamin A (Ayah) yang memiliki peranan sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Ayah…
Engkaulah nahkoda, penentu Garis Besar Haluan Keluarga. Engkau yang menentukan ke mana keluarga kita akan kau bawa
Engkau bukan hanya pencari rizki yang penuh berkat, yang menyediakan makanan lezat dan pakaian yang hangat, serta rumah dan isinya yang tak mudah berkarat. Bagi kami, engkau adalah pembimbing anak dan istri yang hebat.
Ayah…
Engkau adalah pembuat kebijakan dan peraturan. Engkau pula yang menentukan standar keberhasilan.
Ayah…
Engkau senantiasa melakukan pemantauan dan perawatan terhadap kami, dan harta benda yang engkau titipkan.
Ayah…
Luangkan waktumu lebih banyak lagi ya..
Obrolan sederhana yang engkau bangun dengan anak kita, membuat ia menjadi anak yang:
– Tumbuh menjadi orang dewasa yang suka menghibur
– Punya harga diri tinggi
– Prestasi akademis di atas rata-rata, dan
– Lebih pandai bergaul
Ayah lain yang kurang ngobrol dan bercengkerama dengan anak, ternyata menyebabkan anak perempuannya:
– Cenderung mudah jatuh cinta dan mencari penerimaan dari laki-laki lain
– 7-8 kali lebih mungkin memiliki anak di luar pernikahan
– Cenderung suka lelaki yang jauh lebih tua, dan
– Cenderung lebih mudah bercerai
dan ternyata, ini berlaku pada anak perempuan dari latar belakang sosial ekonomi manapun.
Sedangkan anak laki-laki yang jarang diajak ngobrol ayahnya,
– Lebih beresiko terlibat pornografi, narkoba, dan tindak kriminal
– Cenderung lebih cepat puber di usia yang lebih muda
– Cenderung bergabung dengan gang, dan
– Cenderung menemui kesulitan mendapatkan atau mempertahankan pekerjaan di masa dewasa
Ciri anak yang kekurangan vitamin A adalah lebih rentan terhadap peer pressure/tekanan lingkungan sebayanya.
Ayah…
Ingat yuk peran kita sebagai orangtua;
Anak itu AMANAH;
Kita mendapatkan tugas dari Allah untuk mengasuh dan membesarkan anak dengan baik dan benar.
Sebab itu, butuh perjuangan (pikir, rasa, jiwa, tenaga, waktu, dan biaya)
Ayah…
Yuk pimpin keluarga dengan membuat Visi Pengasuhan bersama Ibu.
Visi membuat ayah dan ibu lebih mudah mengayuh bahtera keluarga bersama-sama.
Keluarga Nabi Ibrahim, a.s. mempunyai misi (Q.S. Ibrahim: 35-37):
– Penyelamatan aqidah
– Pembiasaan ibadah
– Pembentukan akhlaqul karimah
– Pengajaran lifeskill (entrepeneur)
Sedangkan Visi Keluarga Imran (Q.S. Ali Imran: 35), yakni menciptakan hamba Allah yang taat.
Ayah…
Mari terus perbaiki pola pengasuhan selama ini.
Anak kita perlu mendapat validasi dari kita agar ia tidak perlu mencari dari orang lain.
Ia membutuhkan 3P:
– Penerimaan
– Penghargaan
– Pujian
Ayah…
Mari kita bedakan pola pengasuhan anak laki-laki dan anak perempuan kita, sebab:
– Otak mereka berbeda
– Tugas dan tanggung jawab mereka kelak saat dewasa juga akan berbeda
– Sehingga, tujuan pengasuhannya pun berbeda. Anak laki-laki kita kelak akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar daripada anak perempuan kita. Selain menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan berperan di masyarakat, anak laki-laki kita kelak akan menjadi pendidikan dan pengayom keluarga.
Ayah…
Penting sekali vitamin A bagi anak;
Bukan hanya meluangkan ‘waktu lebih’, tapi kuantitas dan kualitas berjalan seimbang.
Tidak hanya terlibat secara fisik, tapi melakukan authoritative parenting (kasih sayang tinggi – tuntutan tinggi, yakni, orangtua memberikan dorongan, dukungan, perhatian, dan menawarkan perhatian tanpa kekerasan).
Ayah…
Biasakan tanya perasaan anak kita setiap hari ya..
Itu berarti engkau sedang membangun kekuatan emosi dan kedekatan batin dengan mereka.
Ingat, PERASAAN ya Yah..
Biarkan dirimu menjadi tempat curhat anak-anakmu,
Tempat mereka meluapkan perasaannya.
Kalian bisa ngobrol tentang apaaaaa saja.
Tentang hal-hal pribadi, tentang hal-hal yang menyenangkan, tentang kesulitan yang dialami, tentang hal yang dianggap tabu dan menjadi tantangan anak jaman sekarang.
Ayah…
Berikan pondasi bagi anak-anakmu,
agar kelak mereka kuat dan mampu berdiri sendiri dengan arif dan disayangi banyak orang.
Ayah…
Peranmu tak tergantikan untuk membantu Ibu membesarkan anak yang sehat dan bahagia,
yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan kestabilan negara.
Pesan Rasul tercinta, manusia yang baik adalah mereka yang paling baik pada KELUARGA-nya.
Let’s make everyday a Father’s day!
_________
Andai saja setiap ayah mengetahui tuntunan pola pengasuhan yang tersurat dalam Alquran sebagai wahyu Allah yang maha mengetahui, tentunya tidak menutup kemungkinan terciptanya generasi generasi unggul bermental dan akhlak mulia. tidak ada lagi yang namanya ayah " bisu ". seorang ayah akan dengan intensnya berdialog dengan buah hati untuk pembentukan karakter dan akhlak anak yang baik.
semoga saya pribadi yang juga merupakan seorang ayah dari 2 orang anak, bisa menjalankan peran ayah dengan sebaik baiknya, dan saya sadar harus terus belajar untuk menjadi ayah yang baik. pedoman quran salah satu referensi terbaik untuk proses belajar menjalani peran ayah untuk anak anak kita.
wahai ayah, dan para orang tua, mari kita peduli dengan pola asuh anak-anak kita sebagai titipan dari yang maha kuasa, jadikan mereka aset akhirat yang siap mengirimkan do'anya bagi kita para orang tua dan ketahuilah do'a dari anak yang soleh merupakan amalan yang tak terputus bagi orang tua sampai hari kiamat.
wallohu 'Alam bisshowab...
0 Komentar
Silahkan berkomentar dengan benar, hanya komentar yang relevan yang akan diterbitkan, maaf komentar spam akan dihapus secara otomatis